Palembang, 17 Mei 2025 – Pelaksanaan Uji Pengetahuan Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (UP-UKMPPG) Batch I Tahun 2025 oleh LPTK UIN Raden Fatah Palembang ditutup secara resmi dalam kegiatan evaluasi yang berlangsung di Lantai IV Perpustakaan Kampus B UIN Raden Fatah Palembang. Acara penutupan ini dipimpin oleh Wakil Dekan II FITK, Dr. Kristina Imron, Lc., M.Pd.I., yang menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas kerja sama seluruh panitia, pengawas, dan pihak terkait yang telah berperan dalam menyukseskan pelaksanaan ujian ini.
Dalam evaluasi tersebut, dua penyelia nasional yang ditugaskan oleh panitia pusat, yaitu Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Ag., dan Dr. Siti Halimah, M.Pd., memberikan masukan dan apresiasi terhadap penyelenggaraan ujian di LPTK UIN Raden Fatah Palembang. Prof. Syamsul Arifin menyoroti bahwa penggunaan perangkat lunak (software) baru dalam pelaksanaan ujian sempat menjadi tantangan, terutama pada awal pelaksanaan. Namun, berkat kesiapan dan pengalaman para pengawas, kendala ini berhasil diatasi secara lokal meski di tingkat nasional masih menjadi catatan penting yang harus ditindaklanjuti. Ia juga menekankan pentingnya peran strategis koordinator pengawas yang harus memiliki pemahaman teknis lebih baik dibanding pengawas biasa, menjunjung tinggi kode etik, kompeten dalam teknologi informasi, serta memiliki integritas dan kepekaan dalam menghadapi permasalahan lapangan.
Selain itu, Prof. Syamsul menekankan bahwa pengawas harus bersikap sabar, profesional, dan humanis dalam mendampingi peserta ujian, karena sikap ini menjadi kunci terciptanya suasana ujian yang kondusif. Profesionalisme dan empati dalam melayani peserta ujian menjadi hal yang tidak bisa ditawar dalam pelaksanaan UP.
Sementara itu, Dr. Siti Halimah, M.Pd., menyampaikan bahwa pelaksanaan UP secara umum berjalan baik dan layak untuk dilanjutkan. Persiapan panitia lokal dilakukan secara sistematis dan terukur, termasuk uji coba serta briefing untuk para pengawas. Dari sisi fasilitas, Kampus B Jakabaring dinilai sudah memadai, mulai dari pencahayaan, AC, antisipasi pemadaman listrik melalui genset, hingga tersedianya fasilitas umum seperti mushola dan alat pemadam kebakaran.
Namun demikian, Dr. Halimah juga mencatat bahwa kapasitas ruang untuk pengawas masih belum ideal. Meski begitu, pengawas telah difasilitasi dengan perangkat teknologi seperti laptop, PC, dan HP serta jaringan WiFi yang cukup stabil meskipun digunakan oleh banyak orang dalam satu gedung. Kinerja panitia pun mendapat apresiasi karena menunjukkan kekompakan dan responsivitas yang tinggi. Para pengawas dinilai memiliki keterampilan IT yang memadai dan mampu menjalankan aplikasi ujian dengan lancar, serta aktif mencatat dan merekam kejadian selama ujian, termasuk dugaan kecurangan. Semua pengawas juga telah mengisi formulir monitoring dan evaluasi sesuai prosedur yang berlaku.
Dari sekitar 3.000an peserta, hanya tiga orang yang tidak hadir karena sedang menjalankan ibadah haji. Tidak ada kendala akses aplikasi ujian secara umum, walaupun masih ada beberapa peserta yang kurang mampu mengikuti prosedur dengan baik karena keterbatasan kemampuan IT. Selain itu, error teknis pada aplikasi ujian juga menjadi tantangan yang perlu segera dievaluasi oleh pihak nasional.
Sebagai penutup, Dr. Halimah memberikan beberapa rekomendasi, di antaranya perlunya dukungan dari pemerintah daerah untuk menyiapkan lokasi ujian yang lebih representatif, serta dorongan kepada pemerintah pusat untuk meningkatkan stabilitas dan performa sistem aplikasi ujian agar lebih optimal di masa mendatang. Evaluasi ini menjadi langkah penting bagi LPTK UIN Raden Fatah Palembang untuk terus berbenah dan menjadi rujukan utama dalam penyelenggaraan PPG di wilayah Sumatera.
#ppgmasjubermutu #uinradenfatahpalembang #uinradenfatah #uinrafahpalembang #radenfatah.ac.id #universitasislamnegeriradenfatahpalembang